Untuk sesi terakhir kelompok baca, kami mendiskusikan praktik ekstraktif pada hak kekayaan intelektual dan paten atas sumber daya alam dan sistem pengetahuan masyarakat adat, yang menurut Vandana Shiva “berada pada jantung kolonialisme baru”. Kini, semakin banyak raksasa bioteknologi dan farmasi global yang menyelidiki dan meneliti tanaman di hutan belantara dan pengetahuan obat tradisional untuk menemukan obat super. Di tengah pandemi dan pencarian vaksin, kita melihat sifat kolonial dan ekstraktif dari praktik-praktik tersebut secara kritis. Kami menonton “Imbizo Ka Mafavuke (Pengadilan Mafavuke)” (2017), sebuah film dokumenter eksperimental karya seniman Uriel Orlow yang berlatar di sebuah cagar alam di Johannesburg, Afrika Selatan. Film tersebut menceritakan persiapan untuk pengadilan rakyat di mana tabib, aktivis, dan pengacara berkumpul untuk mendiskusikan pengetahuan adat dan bioprospeksi. Setelah itu, kami membaca esai oleh Vandana Shiva yang berjudul “Biodiversity, Intellectual Property Rights, and Globalization” (2007) dan membicarakannya bersama.
Sesi kelompok baca ini telah berlangsung pada tanggal: Selasa, 8 September 2020, 16.00-18.00 (WIB)
Bahan Kelompok Baca ini:
Pemutaran: ‘Imbizo Ka Mafavuke (Mafavuke’s Tribunal)’ (28’, 2017, SA/UK), film karya oleh Uriel Orlow
Baca tentang Uriel Orlow dan karyanya di sini: https://urielorlow.net/work/imbizo-ka-mafavuke/
Pembacaan: “Biodiversity, Intellectual Property Rights, and Globalization” (2007), esai oleh Vandana Shiva
Baca tentang Vandana Shiva di sini: http://vandanashiva.com