Yurni Sadariah adalah seorang aktivis dan anggota Perempuan Adat Nusantara AMAN (PEREMPUAN AMAN), yang merupakan organisasi sayap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) yang didirikan pada 2012. Selama ini, ia berfokus pada isu dan hak perempuan adat di Indonesia. Yurni merupakan ibu dari tiga anak, yang juga bagian dari komunitas masyarakat adat di Rangan, Paser (Kalimantan Timur)
Selama ini, komunitas adat Rangan senantiasa mengandalkan sumber tanaman obat tradisional dari hutan lokal untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat ini, bahan baku tanaman obat di Rangan keberadaannya semakin langka. Seiring dengan tanaman obat yang menghilang, sistem pengetahuan tradisional di tengah perempuan adat juga semakin terkikis karena tanaman tersebut makin lama kian sulit didapatkan.
Menurut Yurni, selama ini perempuan adat memegang peranan penting sebagai penjaga ketahanan hidup keluarga dan komunitas Rangan. Perempuan adat mewariskan pengetahuan antar generasi, dan menjadi tempat di mana kearifan tradisional dipraktikkan dan dikembangkan dari generasi ke generasi. Melalui Program ‘Kawan Forum’, Yurni bekerja dengan komunitasnya untuk mencari dan mengumpulkan tanaman obat, dan mendokumentasikannya. Bersama-sama dengan perempuan adat Rangan, ia juga melakukan regenerasi pengetahuan tersebut dengan membuat kebun kolektif dan bank benih untuk menanam tanaman obat, pohon kayu, buah-buahan lokal yang keberadaannya nyaris punah.
Di tengah situasi pandemi Covid-19, obat tradisional berperan sangat penting bagi keberlangsungan komunitas di Rangan. Mereka mengonsumsi obat tradisional dalam keluarga, sekaligus memproduksi dan menjualnya untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga (meskipun saat ini penjualannya bersifat terbatas di kalangan sesama masyarakat adat saja).
Hingga saat ini, perempuan adat (anggota PEREMPUAN AMAN) bersama pemuda adat (kelompok seni bela diri) dan lembaga adat Rangan telah berhasil mendokumentasikan sekitar 100 jenis tanaman obat. Selain menanam tanaman obat, mereka juga menanam pohon kayu dan buah-buahan lokal yang keberadaannya hampir punah.
Di bawah ini adalah proses dokumentasi tanaman obat dan aktivitas berkebun kolektif yang dilakukan oleh Yurni Sadariah bersama masyarakat adat Rangan:




